Merasa sebagai band pop, band ini mengaku kalo duit adalah tujuan bermusik mereka.
“Kami sebenernya band pop. Kami emang ngedengerin band-band rock. Cuma karena ada dua gitaris yang ngerock. Makanya influence sih emang ke rock, tapi kalo dibedah-bedah ya pop banget,” jelas Andra.
Kalo mau dibandingin, ABB memang terkesan rock. Dengan dua punggawanya Andra dan Stevie yang emang lumayan berpengalaman di dunia rock, ditambah vokal Deddy yang juga rock, nggak ayal beberapa dari kita menyangka ABB ber-genre rock.
Menanggapi pernyataan itu, Andra pun nggak pernah ambil pusing. “Kami pop dengan sentuhan rock. Ada beberapa lagu yang cukup nge-rock, kayak Terdalam. Selama bisa diramu dengan baik, mereka bakalan suka. Jadi nggak terkesan harus kental,” timpalnya lagi.
Beda lagi urusannya kalo mereka dibandingkan dengan band-band Indonesia saat ini. “Kami jadi terkesan rock, karena kalo kami main bareng sama band lain di acara musik pagi, pas bawain lagu yang udah pop, tapi pas dibandingin sama band lain masih kedengeran rock. Jadinya agak susah buat ngomongin genre,” repet Deddy.
Makanya, mereka menyebut dirinya cukup dengan pop. “Yang rock buat gue belom tentu rock buat lo. Kalo kita mau gaya-gayaan buat ngerock sih gampang, tinggal kasih gitar aja nih dua orang, dimainin ala rock deh. Tapi kan belum tentu di denger, kesannya terlalu berat,” ujar Deddy lagi.
Bukan Jualan Idealisme
Obrolan mengenai album barunya pun terus berlanjut. Dan kali ini kami berbicara mengenai urusan idealisme. “Kami emang nyari duit, jadi kami nggak jual idealis, ada sih dikit-dikit. Tapi tenang kok, masih bisa dipertanggungjawabkan,” celetuk Stevie.
Selama ini, ABB nggak pernah berusaha untuk berfikir keras bagaimana melihat keadaan musik Indonesia sekarang. Baginya, urusan karya, itu lebih penting. “Nggak pernah ada kiat khusus untuk merumuskan gimana bisnis yang dijalanin buat band ini,” jelas Deddy.
Walaupun sekarang mereka berada di manajemen yang baru, tapi untuk urusan bisnis, nggak pernah ada masalah. “Masih seperti yang sama yang kami lakuin di album pertama dan kedua, bikin lagu bagus, aransemen yang enak, laku di pasaran, selesai!” tambah Andra.
Tapi, mereka juga nggak memungkiri kalo di jaman sekarang ini, produk jualan mereka nggak bisa Cuma urusan fisik aja. Sarana-sarana lain macam merchandise, Facebook, Twitter, semuanya sebisa mungkin dikerahkan demi keberlangsungan ABB.
“Urusan merchandise sih kami nggak terlalu heboh dengan penjualan yang besar-besaran. Itu cuma kayak produk dari kita aja, kalo ada yang mau yah syukur. Tapi ke depannya, kalo bisa diseriusin sih pengen-pengen aja,” ucap Deddy.
“Kami band yang jarang nolak kerjaan, selama pekerjaan itu menyenangkan, pasti kami ambil,” lagi-lagi idealisme band ini pun jadi taruhannya. Dan emang benar, mereka adalah band yang intinya beneran jualan.(*)
0 komentar:
Posting Komentar